Selamat Datang

Selamat datang di website SimpulDemokrasi. Dalam Situs ini anda dapat menyimak informasi-informasi terbaru tentang Demokrasi di Indonesia. Selain itu komentar, opini maupun analisis tentang topik demokrasi dan penguatan simpul demokrasi juga dapat anda simak, termasuk info-info aktual terkait topik demokrasi negeri ini. Anda bisa berpartisipasi menyemarakkannya disini.
Google

Minggu, 08 Juli 2007

Pejabat Harus Mengayomi Rakyat


Dalam hidup manusia, yang penting ialah berkat. Bila hidup kita berkat, diri ini akan selamat. Apabila diri selamat, rumah tangga jadi sepakat, masyarakat jadi mufakat, negarapun akan selamat. Itulah sedikit ungkapan SY. Subakir (55), Kepala Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang kepada Sim-pulDemokrasi.

Sebagai pensiunan POLRI yang sudah lama mengabdikan diri kepada negara dan bangsa, kini dirinya telah dipilih oleh warga untuk memegang amanah rakyat menjadi Kades Mangliawan yang hampir satu periode ini menjabat. “Loyalitasnya terhadap warga, tanggungjawabnya sebagai Kades, pengabdiannya kepada masyarakat dan kebijaksanaannya dalam melaksanakan tugas, sangat luar biasa,” tutur Moch. Santoso, salah seorang warga yang menangis haru ketika dimintai pendapatnya. “Saya keluarga tidak mampu. Saya benar-benar merasa dibantu, jarang ada Kepala Desa seperti Pak SY. “Pernah ketika keluarga saya sakit, selain dibantu mengurusi surat-surat agar kami terbebas dari biaya rumah sakit, Pak SY juga memberi saya uang untuk makan dan transportasi.”

SY. Subakir, yang sering juga disebut sebagai “guru spiritual warga”, dikenal senantiasa menga-yomi, mengasihi dan selalu beker-ja keras demi kesejahteraan war-ganya kiranya patut dijadikan sebagai contoh bagi kepala desa lainnya. Bagi Subakir, tugas sebagai kepala desa adalah ama-nah yang harus dipertanggungja-wabkan, warga adalah jiwanya yang harus diperjuangkan, dan kese-jahteraan adalah impian semua orang yang harus diwujudkan.

Dalam upaya tersebut, Subakir membuat kebijakan untuk setiap tahunnya memberikan 6 ton beras dan pakaian layak pakai kepada warga tidak mampu. Sumbangan itu dikumpulkan dari urunan para aparat desa, penyewaan tanah desa dan dana abadi masyarakat. “Kami ingin mensejahterakan rakyat, sekarang kami sedang melakukan terobosan untuk masyarakat, selain ada pasar desa untuk rakyat, juga kami akan membuka taman wisata peman-dian Sumber Wendit Lanang, yang diharapkan dapat membuka lahan pekerjaan baru bagi warga. Kami bekerja semuanya untuk kepentingan masyarakat, tidak untuk kepentingan pribadi, apalagi untuk memperkaya diri,” imbuhnya yang secara implisit mengajak para pejabat untuk memiliki pandangan dan berbuat kepada rakyat seperti yang dilakukannya selama ini.

Berbicara mengenai demokrasi kepada SimpulDemokrasi, menu-rut SY demokrasi kalau niatnya baik maka hasilnya akan baik. “Sekalipun demokrasi diartikan sebagai kebebasan tapi jangan sampai kebablasan, imbasnya kekayaan alam yang kita miliki ini terampas, pemerintah jadi kewa-lahan, akhirnya kita (masyarakat) yang menjadi sapi perahan.”

SY yang pernah mengundur-kan diri pada tahun 2006 sebagai Ketua Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Malang tahun 2004 dan sekarang sebagai anggota Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Pakis ini juga meng-kritik wacana pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Malang. Ia menghimbau Kepala Desa se-Kabupaten Malang untuk lebih tegas dan kritis dalam menyikapi rencana ini. “Saya setuju saja adanya pembentukan daerah otonomi baru, tapi ada poin-poin penting yang harus diperhatikan, ada rambu-rambu yang harus dijalankan. Jangan sampai pemekaran ini nantinya hanya dijadikan tempat untuk berebut kekuasaan dan rakyat tidak diperhatikan”, paparnya mengakhiri pembicaraan dengan SimpulDemokrasi.

Ditulis oleh: Iwan Ira W

0 Comments:

Word of the Day

Article of the Day

This Day in History

Today's Birthday

In the News