Kabupaten Malang memulai babak baru dalam perjalanan demokrasinya dengan digelarnya pemilihan kepala desa secara serentak di 230 desa se-Kabupaten Malang. Sebanyak 714 calon Kepala Desa berlaga dalam memperebutkan kursi tertinggi di masing-masing desa tersebut. “Pilkades serentak tersebut merupakan catatan penting bagi komitmen untuk penguatan peran serta rakyat untuk memilih pemimpin mereka sesuai kategori desa masing-masing,” papar anggota Komisi A DPRD Kabupaten Malang Drs. Firman Adi Manan, saat ditanyai Simpul Demokrasi di Kepanjen.
Lebih jauh, Firman juga mengatakan bahwa pilkades akan menjadi rintis-an yang signi-fikan bagi pro-ses maupun produk demo-krasi yang lebih berkualitas, Dengan aktuali-sasi nilai-nilai de-mokrasi yang lebih terbuka, pilkades seharusnya benar-benar menjadi ajang di mana rakyat secara cerdas menjadikan diri mereka sebagai subyek demokrasi, dan bukannya menjadi alat mobilisasi kekuasaan. “Dalam budaya kita, money politic adalah musuh yang sulit dikalahkan. Dalam tradisi kita, memberi sejumlah uang dianggap sebagai kemuliaan dan kepedulian sang pemberi uang kepada masyarakat yang tidak mampu. Masyarakat akhirnya menganggap yang memberi uang sebagai seorang dermawan, dan akan merasa berhutang budi kepada ‘dermawan pura-pura’ tersebut. Di sinilah kita bisa lihat bahwa politik uang itu sesungguhnya sangat jahat. Kemuliaan tradisi masyarakat ditunggangi untuk kepentingan politik. Tantangan bagi kita semua untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat, baik dalam menyikapi politik uang maupun situasi politik yang lain.”
“Yang menarik,” lanjut Firman, “Dari 714 calon kepala desa, 90% ternyata calon yang berusia muda, bahkan ada yang masih berstatus mahasiswa. Ini mungkin bisa menjadi bukti bahwa regenerasi kepemimpinan politik di masya-rakat akar rumput sedang berjalan. Mudah-mudahan hasil-nya juga sesuai dengan keingin-an banyak orang.”
Bagaimana tentang berbagai temuan permasalahan pada tahap pendaftaran calon kepala desa yang terjadi sebelum pilkades digelar? “Saya kira, persoalan tetap akan ada karena pilkades serentak ini baru pertama kali. Semua persoalan itu semoga dapat berguna sebagai pembelajaran politik masyarakat. Sehingga, masyara-kat kian menyadari pentingnya berdemokrasi, menghargai pendapat dan selalu meng-utamakan kebersamaan dalam menghadapi segala sesuatu.
Ditulis oleh: Iwan Ira W
Selamat Datang
Selamat datang di website SimpulDemokrasi. Dalam Situs ini anda dapat menyimak informasi-informasi terbaru tentang Demokrasi di Indonesia. Selain itu komentar, opini maupun analisis tentang topik demokrasi dan penguatan simpul demokrasi juga dapat anda simak, termasuk info-info aktual terkait topik demokrasi negeri ini. Anda bisa berpartisipasi menyemarakkannya disini.
Minggu, 08 Juli 2007
Babak Baru Perjalanan Demokrasi di Kabupaten Malang Melalui Pilkades
Diposting oleh Iwan Ira W Tanggal Minggu, Juli 08, 2007
| Hotlinks: DiggIt! Del.icio.us
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Word of the Day
exacta | |
Definition: | A method of betting, as on a horserace, in which the bettor must correctly pick those finishing in the first and second places in precisely that sequence. |
Synonyms: | perfecta |
Word of the Day
provided by The Free Dictionary
Article of the Day
Article of the Day
provided by The Free Dictionary
This Day in History
This Day in History
provided by The Free Dictionary
Today's Birthday
Today's Birthday
provided by The Free Dictionary
In the News
In the News
provided by The Free Dictionary
0 Comments:
Post a Comment